Sabtu, 10 April 2010

dikejar-kejar Agen Asuransi, Inilah 10 Kalimat Penolakannya


Pernahkah Anda didatangi oleh agen asuransi? Atau saat ini malah dikejar-kejar Agen Asuransi. Apa yang ada di benak Anda saat itu? Apakah menurut Anda asuransi dan manfaatnya? Apa persepsi Anda tentang asuransi? Cukup banyak tanggapan yang muncul, ada yang berkonotasi negatif tetapi ada juga yang positif.

Namun Bagi Anda yang ingin Menolak Asuransi berikut ada Tips Jitu Cara Menolak Asuransi :

1) Saya belum punya uang untuk beli asuransi / saya belum mapan

Jika anda tidak punya uang atau belum mapan, yang bisa berarti juga termasuk tidak dapat membayar semua tagihan anda saat anda sehat dan dapat bekerja, secara logika saja, bagaimana mungkin anda akan dapat membayarnya nanti pada saat anda sakit dan tidak memiliki penghasilan?

Jadi: Orang yang tidak mampu membeli asuransi sebenarnya justru orang itulah yang lebih membutuhkan asuransi dibandingkan dengan orang yang mampu membelinya.

Asuransi seharusnya menjadi salah satu prioritas yang diperhitungkan jika dibandingkan keinginan atas trend pakaian, trend hobby, trend asesoris dll. Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, (termasuk pengeluaran pembayaran rekening listrik, telepon, dll) prioritaskan juga Asuransi di dalam rencana pengeluaran bulanan anda.

2) Saya masih punya cicilan kredit rumah

Ketika Anda memiliki kredit rumah, anda harus terus menerus membayar sejumlah besar uang selama 10 atau 15 tahun ke depan. Anda memang dapat memenuhi kewajiban tersebut, tapi apakah keluarga anda dapat membayarnya jika anda meninggal dunia atau mengalami cacat tetap sebelum cicilan kredit tersebut selesai? Marilah pastikan keluarga anda akan tetap tinggal di rumah yang indah, rumah yang telah anda berikan bagi mereka untuk selamanya, dan bukan diwariskan sisa cicilan rumah. (Pasti, link ke KPR dan asuransi)

3) Saya tidak butuh asuransi

Saya sangat setuju Anda tidak membutuhkannya. Apakah menurut Anda seorang yang menjadi cacat tetap karena suatu kejadian membutuhkan asuransi? Apakah orang yang baru saja terkena serangan jantung & harus mengeluarkan uang 150 juta untuk biaya operasi membutuhkannya? Apakah keluarga yang ditinggalkan oleh orang yang baru saja meninggal dunia membutuhkannya?

Ya ! mereka membutuhkannya tetapi tidak dapat membelinya pada saat telah terjadi kemalangan tersebut.

Asuransi seyogianya dibeli justru pada saat Anda tidak membutuhkannya. Karena pada saat Anda membutuhkannya, mungkin Anda sudah tidak dapat membelinya lagi. Itulah Asuransi. Anda hanya dapat membeli asuransi ketika Anda sehat. Anda membeli asuransi dengan kesehatan Anda dan membayarnya dengan uang Anda. Jika Anda tidak lolos pemeriksaan kesehatan, maka Anda tidak akan dapat membeli asuransi walaupun Anda memiliki uang, dengan kata lain, perusahaan asuransi akan menolak permohonan polis Anda jika pada saat Anda mengajukan asuransi Anda tidak dalam kondisi sehat. Saat Anda sehat adalah saat yang tepat bagi Anda untuk membeli asuransi.

4) Saya diskusikan dulu dengan istri saya

Asuransi adalah hadiah yang terbaik yang Anda belikan untuk istri Anda. Anda dapat berdiskusi dengannya atau Anda dapat langsung membelinya. Jika Anda memutuskan untuk langsung membelinya langsung, setelah Anda menerima polisnya barulah Anda bawa polis tersebut & berkatakan padanya : “Kekasihku, sepanjang masa hidupku aku akan menjaga dan mencukupi segala kebutuhan kita, makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan anak kita. Tetapi jika suatu hari nanti saya meninggal dunia, maka polis inilah akan menjagamu serta mencukupi setiap kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan sama seperti yang sekarang saya sediakan. Sebesar inilah cintaku padamu dan pada keluarga kita“ Itulah bukti sesungguhnya dari cinta Anda. Istri Anda akan semakin mencintai Anda.

Saya seorang ibu rumah tangga, dan setelah beberapa hari kami menikah, suami saya menutup sebuah polis asuransi dengan ahli waris saya sebagai istrinya. Dengan pembayaran ringan selama 5 tahun saja, dan sudah selesai saat ini.

Saya tidak menginginkan kejadian buruk menimpa suami saya pastinya, namun kelak, jika suatu hari ia meninggalkan saya terlebih dahulu dimana saya bukanlah seorang pencari nafkah, maka dengan daya juang yang selalu dimiliki setiap istri, saya tetap dapat berusaha melanjutkan kehidupan dengan peninggalan sejumlah Uang pertanggungan.

Asuransi adalah salah satu hadiah yang terbaik yang dapat Anda belikan untuk istri Anda. Seorang istri yang memikirkan nasib anak-anaknya dan senantiasa berpikiran maju ke masa depan, tentu akan bersyukur dengan pemberian Anda. Lain halnya jika istri Anda tidak ingin mengurangi jatah bulanan saat ini demi kejelasan masa depan anak-anaknya. Maka Andalah yang seyogianya berusaha membukakan pikirannya untuk berhemat dengan menyisihkan sebagian uang Anda selama 5 tahun untuk jaminan kehidupan istri anda sendiri dan anak-anak di masa depan jika terjadi musibah terhadap Anda sebagai pencari nafkah.

Saya tidak ingin menyarankan agar Anda melakukan pembelian Polis tanpa sepengatahuan Istri Anda, melainkan Anda Wajib memberitahukan kepada istri Anda seluruh pengeluaran besar yang akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga Anda. Beritahukan Istri Anda, dan Jelaskan. Kejujuran dan keterbukaan selalu menjadi tonggak penting dalam suatu rumah tangga. Jika Istri Anda tetap tidak mengerti dan menolak pembelian sebuah Polis Asuransi dengan menerima segala konsekwensinya kelak, maka Anda seyogianya menerima. Ini rumah tangga Anda, dan Anda haruslah senantiasa merasa nyaman.

5) Saya ingin membandingkan dengan Asuransi perusahaan lain

Ini adalah gagasan yang baik, karena Asuransi adalah keputusan dan kontrak satu kali hampir seumur hidup. Tawarlah premi sesuai dengan kemapuan Anda, premi memang sangat mempengaruhi hasil dari asuransi, namun Anda berhak menentukan sendiri berapa Uang Pertanggungan atau berapa kemampuan premi yang Anda sanggup bayar. Mintalah pembayaran premi sesingkat mungkin jika Anda mampu, karena jika anda berkeinginan membeli asuransi pendidikan bagi anak, maka jika Anak anda 2, anda harus membelikan keduanya. Dengan pembayaran singkat (misal 5 tahun), Anda bisa membeli asuransi untuk pendidikan anak anda yang satunya setelah asuransi pendidikan anak pertama Anda lunas. Jadi pengeluaran Anda terlalu terbebani oleh premi asuransi. Himbauan pemerintah adalah, 2 anak 1 balita, dimana maksudnya adalah anak anda dua dengan minimal selisih jarak adalah 5 tahun, itu jika menurut idealnya.

Namun Ada satu kelemahannya. Bagaimana (maaf) jika terjadi sesuatu pada diri Anda selama masa Anda membanding-bandingkan semua perusahaan ini? Misalnya Anda telah yakin bahwa Anda membutuhkan perlindungan. Sementara Anda akan melakukan perbandingan, bukankah sebaiknya Anda sudah dilindungi terlebih dahulu?

Seluruh perusahaan Asuransi memiliki fasilitas “FREE LOOK” atau “GRACE PERIOD”, yaitu masa Anda untuk mempelajari Polis Anda selama 14 hari setelah menerima polis. Jika Anda keberatan atau ternyata ada penjelasan Agen anda yang tidak sesuai dengan yang tercantum di polis, maka Anda berhak mengembalikan/membatalkan polis Anda, dan menerima kembali premi yang telah Anda bayarkan dengan sedikit potongan biaya administrasi.

6) Biarlah Tuhan yang menyediakan segalanya

Ya, Tuhan menyediakan segalanya, termasuk segala kemampuan yang melekat pada dari kita, dan alam semesta yang mendukung segala usaha kita. Manusia terlahir sudah tanpa Asuransi, begitu pendapat seorang Twitterest kepada saya, jadi biarlah begitu, tambahnya. Betul. Tetapi, Manusia juga terlahir tanpa pakaian, dan tanpa pendidikan. Manusia diberi kelebihan akal dan budi, untuk mengelola kehidupan yang dianugerahkan kepada kita manusia. Jika kita cermati, yang disediakan bagi kita adalah pancing dan kail, bukan ikannya. Kita bukan hanya tinggal menikmati, tetapi mengelola apa yang ada sehingga bisa dinikmati dan berguna bagi banyak umat manusia, bukan merugikan.

7) Anda terlalu memaksa, saya tidak mau membeli dari Anda

Salah satu alasan lain yang diajukan seseorang yang gencar ditawari Asuransi oleh agen asuransi yang sama adalah pernyataan seperti di atas, yaitu agen terlalu memaksa. Jika suatu saat Anda bisa berkata seperti itu kepada saya, maka saya akan berhenti menawari Anda Asuransi. Saya belum pernah sekalipun mendapat pernyataan seperti itu, karena saya memang tidak pernah memaksa.

Kembali kepada diri saya sendiri, jika saya ingin membeli susu untuk anak saya, kebetulan ada sales susu lain yang gencar promo produknya, maka saya tanpa berpikir panjang akan pergi meninggalkan sales tadi setelah mengambil susu yang saya butuhkan. Intinya, saya tidak suka dipaksa, begitupun saya yakin, bahwa Anda juga tidak. Apalagi asuransi untuk seumur hidup Anda, merupakan beban moral bagi saya jika suatu hari Anda menyesal dengan program yang saya tawarkan.

8) Teman saya juga agen lho, aku akan ambil dari dia

Jikalau Anda memiliki teman baik yang juga menjadi agen asuransi jiwa, seharusnya saat ini Anda telah memiliki polis asuransi.

Yang namanya temen sejati adalah orang yang bisa bantu kita pada saat kita kesusahan. Kalo kita masuk rumah sakit, biasanya teman kita bawa buah, agen asuransi bawa duit.

Silahkan, jika memang Anda memiliki teman baik yang merupakan Agen asuransi, lantas mengapa tidak segeralah Anda mengambil program Asuransi dari teman Anda? Lakukan segera, dengan begitu, jika suatu hari ditawari Agen asuransi Anda bisa menjawab, saya sudah punya langganan agen Asuransi, yaitu teman dekat saya sendiri/saudara saya sendiri. Maka Saya tidak akan menawari Anda kembali. Malah dengan begitu, saya dan Anda bisa menjadi teman sharing mengenai program asuransi yang sama-sama telah kita miliki. Menyenangkan, bukan?

9) Asuransi bertentangan dengan agama saya

Jika Anda merasa bahwa Asuransi bertentangan dengan agama Anda, maka sudahlah jelas, bahwa Anda tidak usah membeli Asuransi.

Satu hal yang saya imani senantiasa adalah, saya sebagai manusia harus mengelola segala yang telah diberikan kepada kita, sebagai bukti syukur kepada Yang Memberi. Jika saya memiliki anak, maka saya harus mengerahkan segala kemampuan saya untuk mendidiknya, menyekolahkannya, mengasihinya, merawat, menjaga, mendampinginya, sampai ia mentas dan sudah mandiri, barulah saya tenang. Semudah itu saja rumusannya, namun tetap saya harus mengantisipasi segala sesuatu diluar kehendak saya dengan cara yang saya mampu lakukan. Saya tidak ingin, jika saya sakit dan tua kelak, anak saya akan repot membiayai biaya perawatan saya. Ya seandainya anak saya sudah mapan dan mampu untuk itu, bagaimana jika saya sakit pada usia sekolahnya, dari mana ia bisa membayar biaya rumah sakit saya? Menurut saya, bukan dengan cara membebani anak saya yang saya jadikan bukti syukur kepada Tuhan.

10) Saya belum menikah, saya mau menikah dulu baru memikirkan Asuransi.

Alasan inilah yang paling sering saya temui. Saya memang senang menawarkan asuransi pada orang yang masih muda. Kenapa? Karena preminya jauh lebih murah, sehingga lebih terjangkau. Dan secara logika, pengeluaran mereka belum besar.

Belum menikah, sepertinya memang tidak membutuhkan asuransi, namun seperti yang ditulis di atas, membeli asuransi adalah bukan pada saat kita perlu, melainkan pada saat kita tidak membutuhkannya. Di usia lajang, sebenarnya pos pengeluaran kita lebih sedikit, dan merupakan langkah cerdik jika kita memutuskan untuk membeli asuransi. Jika kita menikah kelak, kita tinggal melakukan perubahan ahli waris yang tertera pada polis, dan selesai. Kita tidak dibebani lagi dengan premi asuransi. Enak, bukan? Tinggal memikirkan langkah selanjutnya, memikirkan cicilan rumah, dan kebutuhan rumah tangga yang akan senantiasa mengikuti kebutuhan rumah tangga kita.

Jadi: apapun alasan Anda …. Memiliki sebuah Polis Asuransi yang dimulai dengan mengujukan Proposal sesuai kebutuhan kita adalah Pilihan dan Langkah Cerdas, Cerdik, dan Tepat.

0 komentar:

Posting Komentar